Advertisement

Main Ad

7 Gunung di Indonesia dengan Jalur Pendakian Paling Ekstrim

Menurut kamu, jalur pendakian gunung mana sih yang paling ekstrim? Semeru, Kerinci, atau Rinjani? Daripada cuma nebak-nebak, yuk cek ke-7 gunung dengan jalur terekstrim berikut;

1. Jalur pendakian Gunung Arjuno via Lawang yang terkenal dengan hutan Lali Jiwonya

Hati-hati! Selalu berpegang pada keyakinan, jangan pegang tangan pacar orang. Foto berasal dari viapendaki.blogspot.com
Mengapa jalur Gunung Arjuno via Lawang termasuk dalam kategori jalur mengerikan? Karena ketika melewati jalur ini, kamu harus melalui kawasan yang dipenuhi pohon cemara yang konon katanya saat orang-orang yang lewat jalur ini dia akan lupa diri dan tersesat. Maka dari itu, kawasan pohon cemara ini disebut dengan hutan Lali Jiwo.

2. Untuk menggapai Puncak Sejati Gunung Raung via Kalibaru, kamu harus mempertaruhkan nyawa pada seutas tali

Nyawamu bergantung pada seutas tali, berani? Foto berasal dari oxigeovani.wordpress.com
Menggapai Puncak Sejati Gunung Raung tidaklah seperti mendaki Mahameru. Kamu harus mempersiapkan peralatan climbing saat menyeberangi jembatan Sirotol mustaqim dimana “jembatan” ini berupa punggungan gunung yang kiri kanan berupa jurang yang dalam.

3. Belantara Gunung Leuser menyimpan banyak hewan buas, jangan heran jika tiba-tiba seekor macan berkunjung di tendamu


Jika yang kamu membayangkan tentang jalur pendakian ekstrim adalah jalur terjal dan curam layaknya jalur menuju Puncak Sejati Gunung Raung, maka kamu tidak akan mendapatkannya saat mendaki Gunung Leuser.
Keganasan dan ekstrimnya jalur pendakian Gunung Leuser terletak pada lebatnya belantara dan masih banyaknya hewan-hewan buas yang selalu mengintai pendaki. Pengalaman beberapa teman saya yang mendaki Gunung Leuser 3 tahun silam, mereka bahkan sempat merasakan tegangnya di dalam tenda ketika seekor harimau hutan melintas di depan tenda.

4. Tanjakan berat, terjal, dan berliku sebelum menuju Puncak Rante Mario Gunung Latimojong


Menurut pengakuan seorang pendaki senior, Gunung Latimojong merupakan gunung dengan jalur ekstrim nomor 4 setelah Gunung Binaiya, Bukit Raya, dan Puncak Cartenz. Jalur pendakian yang terjal menjadikan gunung ini termasuk dalam kategori gunung bermedan berat. Butuh tenaga dan kesabaran yang ekstra untuk mendaki gunung ini.

5. Perjalanan panjang menyusuri sungai sebelum sampai di titik tertinggi Maluku, Puncak Gunung Binaiya

Fix! Kamu harus siap berbasah-basahan berjalan susuri sungai sebelum menuju puncak. Foto berasal dari infopendaki.blogspot.com
Gunung Binaiya memang nggak sepopuler Gunung Rinjani, namun gunung tertinggi di Maluku ini selalu menjadi incaran para pendaki Seven Summits. Biaya yang mahal dan jalur yang panjang, mulai dari susuri sungai antar desa hingga lewati hutan dengan pohon-pohon raksasa dan berlumut.

6. Bukit Raya, gunung berketinggian 2278 dengan jalur pendakian rasa gunung 3000 Mdpl


Mendaki Bukit Raya, puncak tertinggi di Kalimantan, tabah sampai akhir. Foto berasal dari www.mrizag.com
Meski sama-sama berketinggian 2000 Mdpl, tapi jangan samakan jalur pendakian Bukit Raya dengan Gunung Prau di Jawa Tengah. Memang “hanya” 2278 Mdpl sih, tapi jalur pendakian yang berupa hutan hujan tropis yang rapat, lumut, semak-semak, dan tanah yang lembab. Banyak pohon yang tumbang, jadi kamu harus siap-siap memanjat dan merangkak.
Gunung Bukit Raya pun menyimpan banyak aliran-aliran sungai kecil. Kondisi hutan yang sangat rapat dan lembab menjadi hunian sempurna bagi para pacet.

7. Materi, tenaga, waktu, dan nyawa harus kamu pertaruhkan untuk bisa berada di Puncak Cartenz!


Foto berasal dari nationalgeographic.com
Keganasan jalur pendakian menuju Puncak Cartenz sudah menjadi rahasia umum. Banyak korban jiwa berguguran sebelum berhasil menyelesaikan misinya. Faktor ekstrimnya cuaca, terjalnya medan, dan kesalahan-kesalahan teknis menjadi penyebab gagalnya misi para pendaki. Maka, Gunung Jayawijaya dengan Puncak Cartenznya pantas dinobatkan sebagai gunung dengan jalur pendakian paling ekstrim di Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar