Menurut kamu, jalur pendakian gunung mana sih yang paling ekstrim?
Semeru, Kerinci, atau Rinjani? Daripada cuma nebak-nebak, yuk cek ke-7
gunung dengan jalur terekstrim berikut;
Meski sama-sama berketinggian 2000 Mdpl, tapi jangan samakan jalur
pendakian Bukit Raya dengan Gunung Prau di Jawa Tengah. Memang “hanya”
2278 Mdpl sih, tapi jalur pendakian yang berupa hutan hujan tropis yang
rapat, lumut, semak-semak, dan tanah yang lembab. Banyak pohon yang
tumbang, jadi kamu harus siap-siap memanjat dan merangkak.
Gunung Bukit Raya pun menyimpan banyak aliran-aliran sungai kecil. Kondisi hutan yang sangat rapat dan lembab menjadi hunian sempurna bagi para pacet.
Keganasan jalur pendakian menuju Puncak Cartenz sudah menjadi rahasia
umum. Banyak korban jiwa berguguran sebelum berhasil menyelesaikan
misinya. Faktor ekstrimnya cuaca, terjalnya medan, dan
kesalahan-kesalahan teknis menjadi penyebab gagalnya misi para pendaki.
Maka, Gunung Jayawijaya dengan Puncak Cartenznya pantas dinobatkan
sebagai gunung dengan jalur pendakian paling ekstrim di Indonesia.
1. Jalur pendakian Gunung Arjuno via Lawang yang terkenal dengan hutan Lali Jiwonya
Hati-hati! Selalu berpegang pada keyakinan, jangan pegang tangan pacar orang. Foto berasal dari viapendaki.blogspot.com |
Mengapa jalur Gunung Arjuno via Lawang termasuk dalam kategori jalur
mengerikan? Karena ketika melewati jalur ini, kamu harus melalui kawasan
yang dipenuhi pohon cemara yang konon katanya saat orang-orang yang
lewat jalur ini dia akan lupa diri dan tersesat. Maka dari itu, kawasan
pohon cemara ini disebut dengan hutan Lali Jiwo.
2. Untuk menggapai Puncak Sejati Gunung Raung via Kalibaru, kamu harus mempertaruhkan nyawa pada seutas tali
Menggapai Puncak Sejati Gunung Raung tidaklah seperti mendaki Mahameru. Kamu harus mempersiapkan peralatan climbing saat
menyeberangi jembatan Sirotol mustaqim dimana “jembatan” ini berupa
punggungan gunung yang kiri kanan berupa jurang yang dalam.
3. Belantara Gunung Leuser menyimpan banyak hewan buas, jangan heran jika tiba-tiba seekor macan berkunjung di tendamu
Jika yang kamu membayangkan tentang jalur pendakian ekstrim adalah
jalur terjal dan curam layaknya jalur menuju Puncak Sejati Gunung Raung,
maka kamu tidak akan mendapatkannya saat mendaki Gunung Leuser.
Keganasan dan ekstrimnya jalur pendakian Gunung Leuser terletak pada
lebatnya belantara dan masih banyaknya hewan-hewan buas yang selalu
mengintai pendaki. Pengalaman beberapa teman saya yang mendaki Gunung
Leuser 3 tahun silam, mereka bahkan sempat merasakan tegangnya di dalam
tenda ketika seekor harimau hutan melintas di depan tenda.
4. Tanjakan berat, terjal, dan berliku sebelum menuju Puncak Rante Mario Gunung Latimojong
Menurut pengakuan seorang pendaki senior, Gunung Latimojong merupakan
gunung dengan jalur ekstrim nomor 4 setelah Gunung Binaiya, Bukit Raya,
dan Puncak Cartenz. Jalur pendakian yang terjal menjadikan gunung ini
termasuk dalam kategori gunung bermedan berat. Butuh tenaga dan
kesabaran yang ekstra untuk mendaki gunung ini.
5. Perjalanan panjang menyusuri sungai sebelum sampai di titik tertinggi Maluku, Puncak Gunung Binaiya
Fix! Kamu harus siap berbasah-basahan berjalan susuri sungai sebelum menuju puncak. Foto berasal dari infopendaki.blogspot.com |
Gunung Binaiya memang nggak sepopuler Gunung Rinjani, namun gunung tertinggi di Maluku ini selalu menjadi incaran para pendaki Seven Summits.
Biaya yang mahal dan jalur yang panjang, mulai dari susuri sungai antar
desa hingga lewati hutan dengan pohon-pohon raksasa dan berlumut.
6. Bukit Raya, gunung berketinggian 2278 dengan jalur pendakian rasa gunung 3000 Mdpl
Mendaki Bukit Raya, puncak tertinggi di Kalimantan, tabah sampai akhir. Foto berasal dari www.mrizag.com |
Gunung Bukit Raya pun menyimpan banyak aliran-aliran sungai kecil. Kondisi hutan yang sangat rapat dan lembab menjadi hunian sempurna bagi para pacet.
7. Materi, tenaga, waktu, dan nyawa harus kamu pertaruhkan untuk bisa berada di Puncak Cartenz!
Foto berasal dari nationalgeographic.com |
0 Komentar