Foto oleh Echigo |
Sebagai Gunung tertingg di Pulau jawa (3676 mdpl), Gunung Semeru dengan Puncak Mahameru nya hingga kini masih diminati oleh banyak pendaki, baik yang benar-benar memahami hal-hal tentang pendakian amaupun (maaf) pendaki karbitan. Namun kali ini saya tidak akan membahas mengenai jenis pendakinya, melainkan rute dan jalur pendakian Semeru.
Semeru telah sejak lama dikenal akan keindahan panorama dan rutenya yang menantag. Kehadiran film 5 cm yang mengekspos keindahannya pun sukses menarik makin banyak pendaki ke sana. Bagi Anda yang sudah pernah mendaki gunung Semeru, tentu sudah tidak asing dengan pos-pos dan jalur pendakian di sana.
Untuk mencapai puncak Mahameru, pos atau desa terakhir yang Anda lewati adalah Desa Ranu Pane. Di Ranu Pane terdapat Pos pemeriksaan, warung dan pondok penginapan. Jika Anda butuh beristirahat, Anda dapat bermalam di Pos penjagaan. Desa Ranu Pane yang terletak pada ketinggian 2200 mdpl ini terdapat 2 buah danau, yaitu Ranu (danau) Pani dan Ranu regulo.
Dari Ranu Pane menuju puncak Mahameru, ada dua jalur yang dapat Anda lewati, yaitu via Watu Rejeng dan Gunung Ayek-ayek.
Jalur Pendakian Watu Rejeng
Jalur pendakian Wwatu Rejeng relatif lebih landai yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Karena jalur lebih panjang dan landai tersebut, waktu perjalanan juga menjadi lebih lama. Jalur ini cocok bagi Anda yang baru pertama kali mendai Gunung Semeru. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan pada jalur ini, namun terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m yang bisa Anda ikuti.View yang disuguhkan di jalur ini adalah hutan-hutan pinus dan cemara. Untuk menuju Watu Rejeng, kira-kira Anda akan menempuh perjalanan sepanjang 5 km menyusuri bukit yang banyak ditumbuhi edelweis. Dari Watu Rejeng menuju Ranu Kumbolo, jarak yang ditempuh sepanjang 4,5 km.
Sesampainya di Ranu Kumbolo yang berada di ketinggian 2400 mdpl, Anda bisa mendirikan tenda untuk istirahat dan menimati pemandangan cantik di danau ini. Selanjutnya dari Ranu Kumbolo, Anda akan melewati Oro-oro Ombo-Cemoro Kandang-Pos Kalimati yang berada di ketinggian 2700 mdpl. Selanjutnya dari Pos Kalimati ke Arcopodo yang merupakan wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru dan terakhir yaitu Puncak Mahameru.
Jalur Pendakian Gunung Ayek-ayek
Jalur lain yang juga bisa ditempuh menuju Puncak Mahameru adalah via Gunung Ayek-ayek. Jalur ini relatif lebih singkat, namun kondisinya curam dan terjal. Biasanya jalur ini diapakai oleh para pendaki lokal.Untuk menemukan jalur ini, dari desa Ranu Pane perjalanan bisa dimulai dengan melintasi kebun sayuran penduduk yang berupa tanaman bawang dan kol (kubis). Setelah itu, Anda akan melintasi kawasan hutan yang didominasi cemara dengan jalur yang agak curam dan terjal.
Mendekati puncak gunung Ayek-Ayek pohon cemara tumbuh agak berjauhan. Dari lokasi ini, pemandangan yang disuguhkan sangatlah luar biasa, antara lain pemandangan Desa Ranu Pane, Desa Ngadas, ataupun dinding Gunung Tengger yang mengelilingi Bromo.
Setelah melintasi tanjakan curam, pendaki kemudian juga akan melintasi celah gunung yang agak licin dan berbatu. Melalui jalur ini, pendaki harus menyusuri sisi gunung Ayek-ayek yang agak melingkar ke arah kanan.
Selesai melewati tebing terjal tersebut, pendaki akan tiba di tempat yang agak datar. Di sini, terdapat hamparan cukup luas, yang merupakan celah pertemuan dua gunung. Kemudian, perjalanan pendakian gunung Semeru jalur Ayek-Ayek akan dilanjutkan dengan menyusuri tebing terjal lagi. Kali ini, jalur itu agak melingkar ke arah kiri. Jalur terjal yang ini, kemungkinan akan menghabiskan waktu kira-kira 30 menit.
Selanjutnya, Anda akan melintasi kawasan Pangonan Cilik kemungkinan selama 45 menit. Setelah melintasi padang rumput, selanjutnya perjalanan berbelok ke arah kiri. Setelah itu, maka sampailah di sebuah danau yang sangat luas yang disebut Danau Ranu Kumbolo, tempat para pendaki sebagai tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru.
0 Komentar