Sulawesi Tenggara bukan hanya Wakatobi. Banyak hal yang menjadi alasan
kuat mengapa Sulawesi Tenggara layak menjadi Bali Baru. Seperti:
Sulawesi Tenggara memiliki Taman Laut Nasional Wakatobi yang menjadi surga bawah laut Sulawesi
Foto berasal dari www.original diving.com |
Kecantikan bawah laut Wakatobi sudah terkenal sampai mancanegara. Banyak
divers profesional yang menjadikan Wakatobi sebagai destinasi utama.
Bahkan, Wakatobi telah memperoleh banyak review sangat positif dari para
turis. Menurut mereka Wakatobi sangat luar biasa, diluar ekspektasi.
(sumber: Tripadvisor).
Selain itu, terdapat Pulau Bokori yang mempunyai pantai berpasir putih bersih layaknya pantai-pantai di Maldives
Foto berasal dari http://yaminindas.com/ |
Meski hampir tenggelam karena abrasi, pulau ini tetap dikembangkan
pemerintah setempat menjadi destinasi wisata unggulan. Keindahan
pemandangan dan putihnya pasir pantai menjadi daya tarik. Bila
diibaratkan, pulau Bokori adalah anak gadis cantik yang belum pandai
bersolek. Harus terus dikembangkan.
Nggak kalah kerennya, Sulawesi Tenggara menyimpan warisan berupa benteng terluas dunia yang bernama Benteng Keraton Buton
Benteng Keraton Buton merupakan objek wisata sejarah di daerah Bau-bau.
Dulunya, benteng ini adalah bekas ibukota Kesultanan Buton. Benteng ini
terbilang cukup unik karena terbuat dari batu kapur
Keunikan Air Terjun Moramo telah menjadi magnet kuat untuk mendatangkan wisatawan
Tidak seperti air terjun di daerah lainnya, Air Terjun Moramo di
Sulawesi Tenggara tersusun bertingkat. Ada yang menyebut, air terjun
Moramo mirip air terjun niagara.
Layaknya Bali, Sulawesi Tenggara juga menjaga kelesatarian tari tradisional dengan baik, Trai Balumpa namanya
Anak-anak hingga wanita dewasa masih menarikan tarian ini. Mereka
menarikan tarian ini untuk menyambut tamu yang datang. Khususnya para
tamu yang berkunjung ke Wakatobi.
Sulawesi Tenggara mempunyai oleh-oleh khas yaitu Kacang Mete Bau-bau
Adat istiadat yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Tenggara masih begitu kental
Meski saat ini mereka hidup dalam era modern, namun adat istiadat
setempat masih terjaga kelestariannya dengan baik. Mereka tidak
melupakan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang.
Meski didiami oleh ragam suku, masyarakat Sulawesi Tenggara hidup damai tanpa perselisihan
Masyarakay hidup dengan akur meski mereka berasal dari nenek moyang
berbeda. Suku-suku yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara seperti suku
bugis, suku muna, suku buton, dan suku mekongga. Banyaknya suku
menambah ragam adat istiadat dan budaya.
Beberapa kerajaan masih terjaga utuh menjadi bukti bahwa Sulawesi Tenggara memang menjaga kearifan budaya lokal
Kerajaan-kerajaan yang masih ada di Sulawesi Tenggara yaitu Kerajaan Wuna atau Muna, Kasultanan Buton, dan Kerajaan Mekongga.
0 Komentar